Sabtu, 21 November 2015

PERANAN PARIWISATA DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI



PERANAN PARIWISATA DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI
Oleh : Hardianti/ C02 15 008
Industri pariwisata dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang sangat besar baik bagi Negara, bagi wilayah setempat  maupun bagi negara asal dari para wisatawan yang datang berkunjung. Hal itu sejalan dengan tujuan dari didirikannya sebuah Negara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada alinea keempat, yang menyebutkan bahwa tujuan dari didirikannya suatu negara Indonesia adalah untuk : “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
 Atas dasar hal itu pemerintah dalam menjalankan dan melaksanakan tujuan dari negaranya tersebut, tidak dapat bekerja sendiri tanpa adanya didukung oleh partisipasi dari rakyat yaitu dari masyarakat Indonesia sendiri. Salah satu bentuk partisipasi masyarakat Indonesia itu di antaranya adalah dengan cara setiap daerah / wilayah memajukan sektor pariwisata di daerahnya dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menarik para wisatawan yang ada di dalam negeri maupun wisatawan asing untuk berkunjung dan berwisata ke daerahnya.
Dengan adanya pembangunan pariwisata diharapkan mampu memberi kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berusaha dan bekerja. Kunjungan wisatawan ke suatu daerah seharusnya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan demikian pariwisata akan mampu memberi andil besar dalam penghapusan kemiskinan di berbagai daerah yang miskin.
Disamping pariwisata berdampak bagi perekonomian daerah, juga akan berdampak pada upaya-upaya pelestarian budaya suatu negara atau daerah. UNESCO dan UN-WTO dalam resolusi bersama mereka di tahun 2002 telah menyatakan, bahwa kegiatan pariwisata merupakan alat utama pelestarian kebudayaan. Dalam konteks tersebut, sudah selayaknya bagi Indonesia untuk menjadikan pembangunan kepariwisataan sebagai pendorong pelestarian kebudayaan di berbagai daerah.

Dalam artikel ini, saya akan membahas tentang potensi wisata yang ada di wilayah Sulawesi Barat dalam pertumbuhan ekonomi. Potensi pariwisata di Sulawesi Barat cukup menjanjikan, sayangnya keseriusan pemerintah guna meningkatkan sektor ini belum mengarah ke sana. Terbukti pada sejumlah objek wisata hingga kini belum tertata dengan baik, sehingga berdampak kurangnya minat wisatawan masuk ke daerah. Dan justru masyarakat yang lebih berperan dalam peningkatan objek wisata, melalui pembenahan pada kawasan objek wisata.
Oleh karena itu, seharusnya pemerintah provensi dan pemerintah kabupaten harus menjalin kerja sama yang harmonis guna memikirkan sektor pariwisata yang ada di daerah. Ini merupakan tantangan bersama untuk memacu pengembangan sektor pariwisata. Makanya, keterlibatan semua stakeholder sangat dibutuhkan untuk mendorong sektor pariwisata Sulawesi Barat bisa lebih maju dari sekarang. Jika sektor pariwisata di kembangkan secara optimal maka bukan hanya mampu menambah sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun juga akan mampu mendorong peningkatan ekonomi rakyat. Banyak sekali manfaat jika sektor pariwisata di perbaiki di Sulawesi Barat, salah satunya dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat kecil.
Ada enam kabupaten di Sulawesi Barat, dan masing-masing memiliki potensi pariwisata. Diantaranya ;
1.      Kabupaten Mamasa
a.       Wisata alam : Panorama Gunung di  Mambuliling, panorama alam dan sawah Tegalan di kec. Pana, Air terjun Sambabo di Bambang, Air terjun Salulemo di Rantebulahan Timur, Air panas Uhailano di kecamatan Aralle. Dan ada satu objek wisata yang sangat terkenal di Kabupaten Mamasa, yaitu Gandang Dewata yang telah menjadi objek bagi pendaki gunung dan pecinta alam. Gunung ini di kenal penuh misteri dan alam yang penuh tantangan, namun meskipun beberapa pendaki gunung telah menjadi korban keganasan Gandang Dewata, namun rasa penasaran makin memotivasi para pendaki dan pecinta alam untuk berkunjung ke gunung itu.
b.      Wisata Sejarah : pekuburan tua tedong-tedong di kec. Balla, situs To’Pao di kec. Mamasa, ora-ora (mummi), Bilah Kapuk, Batu Terapung, Gereja Tua peninggalan Belanda (1929) di kec. Tawalian, Simbol Gelaran Mambi (lantang kada nenek) di kec. Mambi. Selain itu banyak pula benda-benda unik yang bersifat legenda seperti Batu Kumila’ (Batu Nakal), Batu Laledong (Batu Bergoyang) dan lain-lain.
Dan masih banyak putensi wisata di Kabupaten Mamasa yang tidak bisa saya paparkan di sini, karena Kabupaten Mamasa sangat menakjubkan.
2.      Kabupaten Polewali Mandar
a.       Wisata alam : Rawa Bangun di Dusun Biru, Takodo Waterpark di kec. Binuang, Pantai Palippis, Pantai Mampie,Sungai Limbong Sitoda dan Air terjun Indo Rannuang, dan Pantai Bahari di Polewali Mandar, dan Pantai Labuang di Camapalagian.
b.      Wisata sejarah : Makam Todilaling di Kec. Napo, Makam Tomepayung,Kompleks Makam Tuan Langarang di Samasundu, Makam Puang Tobarani di Desa Tandung, Kompleks Makam Pallabuang di lingk. Pa’giling, Kompleks Makam Tomakak Allung di Desa Patampanua, Makam Imam Lapeo di kec. Campalagian, makam Syekh Abdul Rahim Kamaluddin di pulau Karamasang, Toslaam beluwu di Desa Mapilli Barat, Tosalama di Tinambung, Kompleks Makam Galetto di Desa Tammangalle, dan Allamungan Batu di Luyo di kecamatan luyo.
3.      Kabupaten Majene
a.       Wisata alam ; Pantai Dato, Pantai Pacitan, Pemandian Air panas limboro, Pantai Baluno, Pantai BArane, Pulau Idaman, Air terjun Malle, dan Air terjun Limboro.
b.      Wisata Sejarah : Kompleks Makam Raja-raja Mandar dan Hadat Bangsawan Banggae, Kompleks Makam Syekh Abd. Mannan, Kompleks Makam Imanang, Kompleks Makam Tambulese, Kompleks Makam Lambe Susu, Kompleks Makam Puang Rambang, Kompleks Makam Nenek Ular, Kompleks Makam Nenenk Reso, Kompleks Makam Pappesse Bassi, dan Kompleks Makam Maraqdia Parappe.
4.      Kabupaten Mamuju
Wisata alam : Pantai Lombang-Lombang, Pulau Karampuang, Permandian So’do, Bone Tangnga, Air Terjun Tamasapi, Anjoro Pitu, Air PAnas Pandang Panga’, Pantai Rangas,Gua Salletto Taman Wisata JAti Gentungan, Gua BElang-belang, Pantai Samalon,Pulau Bakengkeng, Pasir Putih Tanjung Ngaloh, Gua Dungkait, Air Terjun Lebani,Air Panas Pangsiangang,Pantai Dato, Air Terjun Taranusi, Dan air Panas Maiso.
5.      Kabupaten Mamuju Utara
Wisata Alam : Pantai Tanjung Batu Oge, Pantai Pasir Putih Tikke Lariang, Sungai Lariang, Agro wisata kelapa sawit, Pantai Salu Kaili, Pantai Sempo Sarudu, Pantai Bambaira, dan Pantai Sarjo.
6.      Kabupaten Mamuju Tengah
Wisata alam : Gua Nenek Pulao, Gua Tambulan, Polo Pantai, Pantai Pangkang, Pantai Kombiling, Air Terjun Batu Parigi, Pantai Kambunong, Pantai Kire, Pantai Batumeana,Air Terjun Kalando, dan Air Terjun Kampajak.
            Itulah objek wisata yang ada di Sulawesi Barat, yang sangat perlu penataan yang benar-benar serius dari pemerintah. Jangan jadikan objek wisata tersebut hanya bisa dinikmati oleh warga lokal, namun bisa juga di nikmati oleh warga diluar Sulawesi Barat maupun Mancanegara. Apalagi kita ketahui bersama, bahwa objek-objek wisata tersebut masih alami. Tentu tidak akan sulit bagi pemerintah, untuk menatanya dan memperkenalkan ke masyarakat luas.
            Contoh paling dekat yang sangat membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah, ialah Pantai Dato. Mungkin kita sudah mengetahui, bahwa Pantai Dato itu mempunyai banyak keunikan. Keunikan Pantai Dato di bagi atas dua bagian, yaitu pantai berpasir putih dan berkarang. Keunikan di pantai berkarang terdapat bebatuan atau karang yang menjorok ke laut, dan sebagian berongga akibat hantaman ombak. Lautnya yang biru jernih sehingga terlihat di dasar ikan-ikan yang sedang berenang, seolah mengundang kita untuk berenang. Lautnya pun cukup dangkal sehingga aman untuk berenang, namun jangan sampai terlalu jauh ke tempat yang dalam.
            Sayangnya Pantai Dato seolah terbengkalai, beberapa sisa bangunan rusak. selain itu sampah berserakan di mana-mana, dan itu adalah sisi lain dari Pantai Dato. Padahal pantai ini sangat eksotis dan menjanjikan, apalagi tak jauh dari pantai terdapat sebuah hotel di atas bukit yang menghadap ke laut, relatif nyaman sehingga membuat kita semakin betah untuk tinggal sementara waktu. Seandainya saja pemerintah mau serius menatanya, maka tidak menutup kemungkinan Pantai Dato bisa seperti Pantai Bira yang ada di Bulukumba dan jika bisa bermimpi seperti Pantai Kuta di Bali.


            Jika pemerintah berhasil mengembangkannya, maka kita bisa bayangkan pembangunan hotel, restoran, penyewaan jasa, penjualan oleh-oleh, penjualan souvenir akan menjamur. Dan  itu akan menjadi ladang usaha bagi masyarakat, dan otomatis dapat membantu perekonomian mereka. Dan dari situ pemerintah juga dapat mengambil pajak, dari usaha-usaha yang dijalankan oleh masyarakat. Sama-sama menguntungkan bukan?
            Untuk itu, pariwisata berpeluang untuk menjadi sektor unggulan yang berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB), Indonesia melakukan perhitungan neraca satelit pariwisata nasional (nesparnas) dengan tepat. Nesparnas adalah metode untuk mengetahui dampak ekonomi dari kegiatan pariwisatayaitu berapa produksi nasional pariwisata, nilai tambah pariwiwsata ke PDB, gaji pegawai di sektor pariwisata dan berapa pajak tidak langsung dari pariwisata.
            Dampak ekonomi pariwisata 2010 terhadap produksi barang dan jasa secara nasional mencapai 4,73%, kontribusi terhadap PDB sebesar 4,06 %, sedangkat terhadap tenaga kerja secara nasional sebesar 6,8%. Pada tahun 2010 sektor pariwisata menciptakan lapangan kerja bagi 7,43 orang. Sumbangan pariwisata DKI Jakarta terhadap PDB nasional Rp. 44,24 triliun dengan menciptakan lapangan kerja 390.512 orang, sedangkan pariwisata Bali Rp. 10,54 triliun membuka lapangan kerja sebanyak 815 ribu orang.
            Dan itulah pemaparan artikel saya tentang peranan pariwisata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Semoga saja apa yang menjadi harapan kita, bisa terwujud dalam jangka waktu yang tidak lama lagi. Agar pertumbuhan ekonomi di daerah mengalami peningkatan dan dapat membawa nama Sulawesi Barat ke mata dunia.
                  http://academia.edu
                 http://sothcelebes.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar